Langsung ke konten utama

Kominfo Imbau Ekspedisi Waspada Barang Kiriman dari China

CNN Indonesia | Minggu, 16/02/2020 06:34 WIB
Kemenkominfo meminta perusahaan ekspedisi mewaspadai kargo dari China terkait virus corona (Covid-19). (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)

Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mewanti perusahaan jasa ekspedisi untuk mewaspadai barang kiriman dari China. Menurut Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kemenkominfo, Ferdinandus Setu, imbauan itu untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19) yang terjadi di negara tersebut.

"Direktorat Pos mengajak penyelenggara pos untuk memperhatikan perkembangan yang sangat cepat dari kasus virus Corona. Dalam rangka antisipasi penyebarannya melalui barang kiriman pos," kata Ferdinandus dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/2).

Ferdinandus menjelaskan bahwa antisipasi tak hanya dilakukan kepada barang dari China. Ia meminta agar petugas juga mewaspadai barang-barang yang datang dari negara yang tercatat memiliki kasus virus corona.

"Penyelenggara Pos diharapkan melakukan identifikasi yang dibutuhkan terhadap barang-barang kiriman pos, khususnya dari Tiongkok dan Hong Kong, serta negara-negara yang telah terdampak Novel Coronavirus," kata dia.

Selanjutnya, penyelenggara pos atau ekspedisi diharapkan bisa berkoordinasi dengan Badan Karantina hingga Bea dan cukai terkait pemeriksaan barang. Jika ditemukan barang yang mencurigakan, diharapkan perusahaan ekspedisi untuk melaporkan ke dua instansi tersebut.

"Penyelenggara Pos juga dapat melaporkan kepada Badan Karantina, Bea dan Cukai serta instansi Pemerintah lainnya yang berwenang apabila ditemukan potensi jenis risiko penularan melalui barang," ujar dia.

Virus corona mulai menyebar pada Desember 2019 lalu dari kota Wuhan, China. Tercatat, jumlah korban tewas di China akibat virus ini ialah sebanyak 1.523 orang.

Indonesia pun turut memulangkan warganya dari China. Sebanyak 238 warga negara Indonesia dievakuasi dari Wuhan ke Natuna, Kepulauan Riau. Ratusan warga itu sudah diobservasi selama lebih dari 14 hari dan dinyatakan bebas dari virus Corona.

Hari ini ratusan mahasiswa tersebut dipulangkan dari Natuna menuju Halim Perdanakusuma Jakarta. Mereka akan dipulangkan ke keluarga masing-masing dan dijemput oleh Pemerintah Daerah setempat.


(ctr/ayp)


Lihat juga:
 Ilmuwan Buka Suara soal Matahari Indonesia Bunuh Virus Corona




Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 penyebab kematian teratas

Dari 56,9 juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2016, lebih dari setengah (54%) disebabkan oleh 10 penyebab utama.  Penyakit jantung iskemik dan stroke adalah pembunuh terbesar di dunia, bertanggung jawab atas 15,2 juta kematian gabungan pada 2016. Penyakit ini tetap menjadi penyebab utama kematian secara global dalam 15 tahun terakhir. Penyakit paru obstruktif kronis merenggut 3,0 juta jiwa pada tahun 2016, sedangkan kanker paru-paru (bersama dengan kanker trakea dan bronkus) menyebabkan 1,7 juta kematian.  Diabetes membunuh 1,6 juta orang pada tahun 2016, naik dari kurang dari 1 juta pada tahun 2000. Kematian akibat demensia meningkat lebih dari dua kali lipat antara tahun 2000 dan 2016, menjadikannya penyebab utama ke-5 kematian global pada tahun 2016 dibandingkan dengan yang ke-14 pada tahun 2000. Infeksi pernafasan yang lebih rendah tetap merupakan penyakit menular yang paling mematikan, menyebabkan 3,0 juta kematian di seluruh dunia pada 2016. Tingkat kemat...

Harga Telur Melonjak, yang akan di ikuti Harga BBM

  Harga Telur Melonjak, Belum Ada Upaya Kemendag untuk Menstabilkan Harga Oleh Beni Kusuma | Wahyu AO 5:12 pm Agustus 31 Agustus, 2022 Kabar Trenggalek  –  Kenaikan  harga telur ayam  ras per-tanggal 23 Agustus 2022 melonjak tinggi ke angka Rp. 32.000/kg. Kenaikan  harga telu r ini direspons oleh Syailendra, Plt. Direktur Jendral Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kamis (25/08/2022). Syailendra menjelaskan, faktor yang memengaruhi penyebab kenaikan  harga telur  adalah permintaan pasar terhadap komoditas telur yang meningkat seiring pelonggaran Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKKM). “Kebijakan pelonggaran PPKM terkait dengan perubahan status Covid-19 dari pandemi menjadi endemi telah meningkatkan permintaan terhadap telur ayam ras dengan sangat signifikan yaitu sebesar 60 persen untuk memenuhi konsumsi rumah tangga; horeka hotel, restoran, dan kafe (horeka); serta industri makanan dan minuman,” jelas Syaile...

Turmeric for Health Benefits

The benefits of turmeric are very diverse forms, especially for the world of health, turmeric or often also called curcuma is one type of spices native to Southeast Asia including Indonesia. turmeric or curcuma is indeed famous as one of the seasonings for a variety of dishes, but in addition to these benefits it turns out that turmeric has thousands of other benefits including health and beauty benefits. The extraordinary efficacy of turmeric is indeed inseparable from the ingredients contained in it. Turmeric contains compounds commonly called curcuminoid compounds, which are compounds that are very nutritious as a healing medium, curcuminoids themselves also consist of curcumin, desmetoksikumin and bisdesmetoksikurkumin and also other substances such as essential oils, fats, carbohydrates, proteins, starches, vitamins and minerals . One of the diseases that can be cured with the benefits of turmeric is Magg. This disease is very disturbing when it attacks pain, pain and som...